Sabtu, 21 November 2015

EKOLOGI PRILAKU HEWAN



Tugas kelompok :3
MAKALAH
EKOLOGI HEWAN
EKOLOGI PERILAKU HEWAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kuliah Ekologi Hewan
Dosen : Usmiyatun, M.Pd.



Di Susun Oleh :
Mar’atus Solihah
Nim: 1301140351
Sulaiman
Nim: 1101140257


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PRODI TADRIS BIOLOGI
2015/1436 H



KATA PENGANTAR



            Puji syukur kehadirat Allah S.W.T, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izinnya saya dapat menyelasaikan tugas makalah tentang“Ekologi Perilaku Hewan”
            Makalah ini berisi tentang informasi yang berhubungan dengan “Ekologi Hewan”, yang kamibuat dan kami susun berdasarkan sumber-sumber dari buku-buku yang dapat di percaya.
            Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari bapak / ibu Dosen bidang studi Ekologi Hewan,baik cara penulisanya maupun cara menyusunya, agar kedepanya kami dapat lebih baik lagi. Kami juga mengharapkan dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya pada diri kami sendiri serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi kita semua.
                                          
Palangka Raya,   September 2015
                                   

Penyusun    


                                   





A.      Latar Belakang


Perilaku hewan dapat dikaji melalui berbagai cara. Seseorang dapat menyatakan tentang bagaimana perilaku itu berkembang atau dikembangkan?, bagaimana fisiologi yang terjadi terhadap perilaku tersebut?, atau apakah kegunaan dari semua perilaku yang dilakukan oleh binatang?, Atau apakah hal-hal tersebut memberi keuntungan bagi hewan tersebut?.
Secara khusus, para ekolog perilaku hewan mempelajari cara-cara perilaku bagaimana yang sesuai (adaftif) yang mengizinkan atau memungkinkan hewan untuk meningkatkan keberhasilan reproduksi. Perilaku hewan merupakan aktivitas terarah berupa respon terhadap kondisi dan sumber daya lingkungan. Terjadinya suatu perilaku melibatkan peranan reseptor dan efektor serta koordinasi saraf dan hormon. Jenis efektor yang paling berperan adalah otot-otot tubuh.Perilaku pada hewan rendah seluruhnya ditentukan secara genetic, bersifat khas,terjadi secara otomatis. Pada hewan tinggi banyak mengandung komponen yang tidak bersifat herediter, melainkan proses belajar yang dipengaruhi faktor lingkungan. Pada manusia ditentukan oleh komponen belajar dan menalar.

B.       Rumusan Masalah

1.    Apa  yang  dimaksud  dengan ekologi perilaku hewan?
2.    Apa saja pola-pola perilaku hewan?
3.    Bagaimana perilaku hewan ternak?
4.    Bagaimana pembentukan kelompok pada hewan?

C.      Tujuan Makalah

1.      Agar  dapat  mengetahui ekologi perilaku hewan.
2.      Agar dapat mengetahui pola-pola perilaku hewan.
3.      Agar dapat mengetahui perilaku hewan ternak.
4.      Agar  dapat mengetahui pembentukan kelompok pada hewan.

D.      Manfaat Penulisan

Agar dapat mengetahui tentang bagaimana ekologi perilaku hewan, baik pola-pola perilaku, perilaku hewan ternak, dan pembentukan kelompok pada hewan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Ekologi Perilaku Hewan

Perilaku merupakan bagian yang penting dari penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya. Perilaku ini melibat juga saraf, fisiologi dan ekologi hewan tersebut. Sudah diketahui pula bahwa beberapa perilaku dasar pada hewan invertebrata berbeda dibandingkan dengan vertebrata atau manusia. Misalnya refleks lebih tinggi pada hewan invertebrata dibanding dengan manusia.
Perilaku adalah apa yang dilakukan oleh seekor hewan dan bagaimana hewan tersebut melakukannya. Perilaku meliputi aktivitas yang dapat diamati, baik yang berkenaan dengan gerak maupun tidak, seperti penyimpanan memori dalam otak hewan.
Ilmu perilaku hewan, pada keseluruhannya merupakan kombinasi kerja-kerja laboratorium dan pengamatan di lapangan, yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan disiplin ilmu-ilmu tertentu misalnya neuroanatomiekologi, dan evolusi. Seorang ahli perilaku hewan umumnya menaruh perhatian pada proses-proses bagaimana suatu jenis perilaku (misalnya agresi) berlangsung pada jenis-jenis hewan yang berbeda. Meski ada pula yang berspesialisasi pada tingkah laku suatu jenis atau kelompok kekerabatan hewan yang tertentu. Ahli perilaku hewan juga disebut etolog.
Tinbergen dinobatkan sebagai Bapak Ekologi Perilaku, dalam kajian tentang bagaimana seleksi alam mempertajam perilaku. Cabang dari ekologi ini meguji arti adaptasi perilaku, bagaimana perilaku dapat meningkatkan kemampuan reproduksi untuk bertahan.

B.     Pola-Pola Perilaku
Bumi ini dihuni oleh berjuta jenis hewan yang berbeda dan setiap hewan memiliki perbedaan sendiri. Pola-pola perilaku hewan, yaitu:
1.      Perilaku Reproduksi
Meskipun beberapa jenis hewan mampu untuk berkembangbiak secara seksual, kebanyakan hewan harus menemukan pasangan agar mampu bereproduksi. Pada banyak kasus, satuindividu hewan, pada umumnya jantan, mencoba untuk berperilaku atraktif untuk menarik lawan jenisnya. Peristiwa ini merupakan perilaku yang dinampakkan seperti pada halnya pada merak dan jenis ikan-ikan terumbu karang.
Beberapa studi memperlihatkan bahwa hewan-hewan betina menseleksi hewan jantan sebagian berdasarkan kemampuan menampakkan keindahan tampilannya. Jadi, perilaku kawin pada hewan memiliki peranan penting dalam menurunkan sifat-sifat genetis kepada generasinya.
2.      Perilaku Mencari Makan
Hewan memperlihatkan beberapa tipe perilaku mencari makan yang berbeda. Beberapa jenis hewan sanagat selektif terhadap apa yang mereka makan. Kelompok hewan ini termasuk pencari makan khusus. Contohnya, bebrapa jenis serangga hanya akan memakan satu jenis tumbuhan saja. Hewan-hewan lain merupakan hewan generalis, memakan banayak jenis tanaman. Contohnya, Tupai yang memakan berbagai jenis buah atau tumbuhan.
Perilakau makan ini memperlihatkan kemampuan hewan dalam menghadapi seleksi alam sampai mereka memperoleh kemampuan makan yang efisien, artinya hewan memilih makanan yang akan memaksimalkan perolehan energy bagi tubuhnya yang diperoleh dalam waktu yang paling singkat.
3.      Perilaku Bertahan
            Semua jenis hewan sebenarnya memiliki peluang untuk diamangsa. Bahkan serigala dan singa sering menjadi mangsa ketika mereka masih sangat muda. Sejak cacing hingga ikan paus bisa memiliki cara untuk mengurangi keinginan pemangsa memakannya perilaku ini sering disebut sebagai perilaku bertahan anti predator.
            Beberapa hewan seperti pada kebanyakan ulat dan kadal meleburkan warna dirinya dengan latar belakang dimana mereka berada sehingga seringkalai sulit untuk dilihat, perilaku ini disebut perilaku cryptic.
4.      Perilaku Komunikasi
      Perilaku komunikasi memegang peranan penting bagi hewan. Disamping komunikasi dengan menggunakan tanda (signal) dan suara. Contohnya burung.
5.      Perilaku Teritorial
      Pemeliharaan kawasan (territorial) merupakan tempat yang dipelihara oleh hewan, terutama oleh serangga, burung, reptile, dan mammalia. Kawasan digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk makanan, kawin dan pertahanan. Pemilik kawasan pada umumnya mencoba untuk mengusir individu lain yang memasuki kawasannya.
Tujuan utama dari perilaku territorial ini adalah menjaga dan mempertahankan adanya gangguan yang masuk dari individu lain. Teritori tergantung pada penampakan yang ditunjukan oleh hewan tersebut bahwa teritori tersebut sudah dikuasai. Contohnya suara Burung Parus Majoryang berada dalam teritori digunakan untuk menjaga kawasannya agar tidak diambil oleh burung asing lainnya. Apabila ada suara burung yang memasuki kawasan tidak dikenal maka ia akan diserang.
6.      Perilaku Sosial
      Pola lain dari perilaku adalah termasuk perilaku penyebaran, yang diperlihatkan oleh individu hewan dengan menjauhi area dimana mereka dilahirkan. Perilaku social merupakan hal umum yang ditemukan pada berbagai jenis hewan terutama yang hidup dalam kelompok seperti semut, anai-anai, lebah, penguin dan primata.
      Perilaku social didefinisikan sebagai interaksi di anatara individu secara normal di dalam spesies yang sama yang saling mempengaruhi satu sama lain. Perilaku social berkembang diantaranya karena adannya kebutuhan untuk bereproduksi dan bertahan dari predator.
7.      Perilaku Migrasi
      Perilaku migrasi dan berpindah tempat ini dilaukan oleh hewan seacra berkelompok. Tujun atau orientasi pergerakan sudah jelas untuk menghindari kondisi lingkungsn yang sangat tidak menguntungkan bagi kelangsungan hidup populasinya atau untuk kegiatan bereproduksi. Contohnya, pada kelompok kerbau liar Afrika, kondisi lingkungan lebih menjadi factor penentu gerombolan kerbau bergerak sekalipun terus menerjang bahaya. Sebagai hewan pemakan rumput, keberadaan jumlah curah hujan dan kehijauan rumput yang liar lebih menjadi pendorong pergerakan kelompoknya. Pergerakan yang dilakukan secara berkelompok untuk melindungi diri dan dari bahaya predator.

C.    Perilaku Hewan Ternak
Para ahli perilaku sering membahas pola-pola perilaku yang khas dari suatu spesies tertentu. Misalnya merayu adalah komponen perilaku seksual jantan. Perilaku makan, perilaku membuang kotoran, mencari perlindungan dan memeriksa yang bisa terjadi secara individual. Apabila ada suta atau lebih spesies yang melakuka perilaku itu disebut perilaku social.
Jenis-jeis perilaku hewan, yaitu sebagai berikut:
1.      Perilaku Makan
Perilaku makan mencakup konsumsi maka atau bahan-bahan bermanfaat baik yang padat maupun yang cair. Tiap spesies mempuyai cara-cara yang khas. Ayam dengan cara mematuk makanan, bebek dengan cara menyeruduk karena paruhnya yang lebar. Sapi, domba, kambing mempunyai pola memamah biak atau menguyah rumput.
Pola perilaku makan berhubungan dengan anatomi dan fisiologi tiap spesies dan sifat makanan yang khas. Perilaku makan banyak dipelajari karena berhuungan dnegan nilai ekonomis hewan yang penting.
2.      Perilaku Membuang Kotoran
Tipe perilaku ini erat hubungan dengan ekologi yang liar. Bagi hewan pembungan feses tidak menjadi soal yang rumit. Semua jenis hewan akan membuang kotorannya dimanapun dia mau.
3.      Perilaku Seksual
Tiap spesies memiliki pola perilaku yang khas bagi spesies masing-masing. Burung, perilaku seksualnya dengan ayam dan bebek jelas berbeda. Di antara mamalia, misalnya Domba dan kambing pola perilaku seksualnya serupa, mereka mau melakukan kawin jika dikurung.
4.      Perilaku Mendekati dan Memelihara
Kebanyakan hewan muda tidak sanggup untuk sama sekali memelihara dirinya sendiri. dalam situasi yang memerlukan pola perilaku khusus pada hewan dewasa mereka menggantinya dengan suatu pola perilaku dalam bentuk teriakan atau tanada minta tolong, anak ayam akan menciap-ciap keras dan terus menerus menciap jika kesulitan.
Macam teriakan kesulitan mungkin berkaitan dengan situasi yang membuatnya, dan meskipun sering susah untuk membedakan hewan yang lapar dari yang kesasar atau sakit. Nyaringnya teriakan merupakan pegangan derajat kesulitan yang terjadi. Pengetahuan tentang jeritan dan memahami artinya, merupakan tolongan yang bermanfaat dalam mmelihara hewan terutama jika ada kecelakaan atau diserang oleh musuhnya.

5.      Perilaku Meniru
Perilaku meniru mencakup dua hewan yang mengajarkan pekerjaan yang sama pada saat yang sama pula dengan sedikit ransangan dan timbal balik. Fungsi lain dari perilkau meniru ini adalah untuk memlihara suatu kelompok social dan memberikan pengamanan.
6.      Perilaku Berlindung
Semua spesies akan mencari lingkungan yang enak baginya. Dalam beberapa lingkungan ini adalah perlindungan dari hewan-hewan lain.
7.      Perilaku Memeriksa
Semua hewan memiliki kecenderungan untuk memeriksa lingkungannya jika ia dipindahkan ke tempat baru. Reaksi petama ialah memeriksa. Tipe perilakunya tergantung pada panca indra. Hewan-hewan yang berkelompok besar yang habitatnya asli adalah padang rumput dan padang pasir akan melakukan tingkah laku dengan memeriksa menggunakan hidungnya.

D.    Pembentukan Kelompok
Tiap sistem umum perilaku hewan paling sedikit mempunyai kecenderungan untuk mengumpulkan teman-temannya, kecuali perilaku menyerang yang mempunyai efek memelihara antara hewan atau menjauhi mereka, mencari perlindungan, menghimpun hewan-hewan karena mereka menemukan perlindungan anatara mereka atau karena mencari perlindungan yang sama yaitu dalam kandang atau dibawah pohon.











BAB III
PENUTUP

A.    Kesempulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1.    Bahwa Perilaku merupakan bagian yang penting dari penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya. Perilaku juga merupakan apa yang dilakukan oleh seekor hewan dan agaimana hewan tersebut melakukannya.
2.    Pola-pola perilaku hewan, meliputi yaitu:
a.    Perilaku Reproduksi
b.    Perilaku Mencari Makan
c.    Perilaku Bertahan
d.   Perilaku Komunikasi
e.    Perilaku Teritorial
f.     Perilaku Social
g.    Perilaku Megrasi
3.    Perilaku hewan ternak meliputi beberapa jenis yaitu:
a.    Perilaku makan
b.    Perilaku membuang kotoran
c.    Perilaku seksual
d.   Perilaku mendekati dan memilihara
e.    Perilaku meneru
f.     Perilaku berlindung
g.    Perilaku memiriksa
4.    Tiap sistem umum perilaku hewan paling sedikit mempunyai kecenderungan untuk mengumpulkan teman-temannya, dan menemukan perlindungan antara mereka atau karena mencari perlindungan yang sama yaitu dalam kandang atau dibawah pohon.
B.     Saran
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan, kami harapkan nantinya para pembaca dapat member masukkan demi kebaikan makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Zoe’aini Djamal, 2010 ,  Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem,  Lingkungan dan Pelestariannya, Jakarta: PT Bumi Aksara
Kramadibrata, 1996, Ekologi Hewan, bandung: ITB Press
Sukarso, 2009, Ekologi Hewan, Malang: UMM Press
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar