COVER
Tugas kelompok 5
MAKALAH
POPULASI HEWAN DAN INTERAKSI HEWAN
Di susun untuk
memenuhi tugas
Mata Kuliah :Ekologi hewan
Dosen Pengampu :Usmiyatun,
M. Pd.
Di susun Oleh
Rizalul Hadi (1301140329)
Sari Nur Hafizah (1301140340)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALANGKA RAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kita
limpahan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga makalah Ekologi Hewan yang telah
diberikan kepada kami dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Penyelesaian tugas ini bertujuan untuk
meningkatkan wawasan para pembaca tentang Populasi
Hewan dan Interaksi Hewan.
Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami memohon kritik serta saran dari para pembaca
yang budiman agar dapat membantu kami dalam pembuatan makalah selanjutnya serta
memajukan kualitas kami dalam penyusunan makalah. Atas perhatiannya kami
mengucapkan terimakasih.
Palangka Raya, Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi adalah cabang
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan makluk hidup dan
lingkungannya. Bumi memiliki banyak sekali jenis-jenis mahkluk hidup, mulai
dari tumbuhan dan binatang yang sangat kompleks hingga organisme yang sederhana
seperti jamur, amuba dan bakteri. Meskipun demikian semua mahkluk hidup tanpa
kecuali, tidak bisa hidup sendirian. Masing-masing tergantung pada mahkluk
hidup yang lain ataupun benda mati di sekelilinganya.
Ruang Lingkup Kajian
Ekologi adalah untuk memahami batas-batas ruang lingkup kajian ekologi terlebih
dahulu perlu dipahami bagaimana sistem kehidupan di muka ini tersusun dari
sistem kehidupan terbesar (biosfer) sampai ke dalam sistem kehidupan terkecil.
Antara makhluk hidup satu dengan yang lain akan selalu terjadi interaksi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian populasi hewan?
2. Apa saja sifat-sifat populasi?
3. Bagaimana konsep kemelimpahan populasi
hewan?
4. Bagaimana interaksi hewan dengan
lingkungannya?
5. Bagaimana kompetisi antar spesies hewan?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa pengertian populasi hewan.
2. Mengetahui apa saja sifat-sifat populasi.
3. Mengetahui bagaimana konsep kemelimpahan
populasi hewan
4. Mengetahui bagaimana interaksi hewan dengan
lingkungannya.
5. Mengetahui bagaimana kompetisi antar
spesies hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Populasi Hewan
Populasi berasal dari bahasa latin
yaitu populus yang berarti penduduk.
Di dalam ekologi yang dimaksud dengan populasi adalah sekelompok individu hewan
yang sejenis. Apabila kita membicarakan populasi, haruslah disebut jenis
individunya dengan menentukan batasan-batasan waktu serta tempatnya.
Misalnya,populasi komodo pada tahun 1983 di pulau komodo.
Populasi adalah kelompok kolektif
organisme-organisme dari sejenis yang sama yang menduduki ruang atau tempat
yang terbuka,dan memiliki berbagai ciri atau sifat yang merupakan milik yang
unik dari kelompok dan tidak merupakan milik individu di dalam kelompok itu.
Jadi, populasi hewan adalah
merupakan suatu kumpulan organisme-organisme hewan yang menduduki suatu wilayah
tertentu yang memiliki berbagai ciri atau sifat yang sama dan berbeda dari
organisme yang lainnya.
B. Sifat-sifat yang dimiliki populasi
1.
Kerapatan
atau kepadatan
Kerapatan lazim digunakan pada
tumbuhan, sedangkan kepadatan biasanya digunakan pada manusia. Populasi
organisme pada suatu daerah tidak akan tetap dari waktu ke waktu berikutnya.
Jika jumlah populasi suatu jenis berubah, kepadatan populasinya juga akan
berubah. Ada dua hal yang mempengaruhi perubahan kepadatan populasi organisme
pada suatu daerah.
2.
Angka
kelahiran
Angka kelahiran adalah angka yang
menunjukkan jumlah individu baru yang menyebabkan populasi bertambah persatuan
waktu. Dengan demikan, meningkatnya natalitas merupakan faktor pendorong
meningkatnya pertumbuhan populasi. Angka kelahiran adalah ekuivalen dengan
kelahiran dalam pengkajian terminologi pengkajian populasi manusia. Adanya
produksi baru karena adnya kelahiran ataupun pembelahan sel.
3.
Angka
kematian
Angka
kematian adalah angka yang menunjukkan jumlah pengurangan individu per satuan
waktu. Terjadinya kematian merupakan salah satu faktor utama yang mengontrol
ukuran suatu populasi. Populasi organisme pada suatu ekosistem
senantiasa
mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang tampak jelas dan ada pula yang
tidak jelas.
4.
Potensi
biotik
5.
Bentuk
pertumbuhan dan perkembangan
6.
Mempunyai
sifat genetik yang secara langsung berhubungan dengan ekologinya
C. Kemelimpahan Populasi
Kemelimpahan ditentukan oleh
gabungan pengaruh semua faktor serta semua proses mengenai populasi, tergantung
atau tidak tergantung pada kerapatan menyatakan bahwa suatu populasi hanya
dapat dirubah oleh kelahiran juga oleh menetasnya telur), oleh kematian, atau
oleh imigrasi. populasi yang berbeda dalam perilaku, disebutkan bahwa beberapa
spesies (atau populasi setempat) menggunakan hampir seluruh waktunya untuk
kesembuhan dari kehancuran di masa lampau atau ketika dalam Fase invasi daerah
baru, sedang spesies lain sibuk menghadapi benturan dengan batas sumberdaya
lingkungan atau sibuk dalam penderitaan karena pengaruh adanya saling
berdesakan atau kekuatan yang tergantung pada kerapatan. Intensitas dapat
diartikan sebagai kerapatan suatu spesies pada suatu ruang/wilayah tertentu
Sedangkan prevalensi yaitu frekuensi kehadiran suatu organisme pada
wilayah/ruang dan waktu tertentu.
Suatu spesies hewan yang
prevalensinya tinggi dapat lebih sering dijumpai, sebab daerah penyebarannya
luas. Berbeda halnya dengan suatu spesies yang prevalensinya rendah, karena
daerah penyebarannya sempit hanya dijumpai pada tempat-tempat tertentu saja.
Prevalensi artinya adalah tentang cacah dan besarnya daerah yang didiami oleh
makhluk yang dimaksudkan di dalam kawasan secara keseluruhan. Setiap populasi
apabila telah mencapai tingkat kepadatan, kerapatan tertentu, dan dengan
keterbatasan daya dukung lingkungan, akan cenderung mengalami penyebaran. Di
tempat yang baru populasi akan menempati, beradaptasi, dan membentuk keseimbangan
yang baru. Sedangkan, Fekunditas secara umum berarti kemampuan untuk
bereproduksi, atau kinerja potensial (kapasitas fisik) suatu populasi. Dalam
biologi, fekunditas adalah laju reproduksi aktual suatu organisme atau populasi
yang diukur berdasarkan jumlah gamet, biji, ataupun propagula aseksual. Hal ini
ada kaitannya dengan ketahanan hidup organisme. Ketahanan hidup merupakan suatu
faktor penting dalam perubahan ukuran populasi seiring dengan berjalannya
waktu. Kelulushidupan disebut juga dengan istilah kohort, yaitu suatu kelompok
individu dengan umur yang sama, dari lahir sampai mereka mati. Untuk
memeplajari kelulusahidupan suatu organisme, para ahli telah mengembangakn
suatu model yang dikenal dengan kurva ketahanan hidup.
Berdasarkan hasil uraian di atas
dapat dijabarkan bahwa konsep kelimpahan tersebut merupakan tingkat keberagaman
populasi pada suatu wilayah yang dihuni dengan penyebarannya. Dengan demikian
dapat dikaitkan dengan faktor intensitas dan prevalensi suatu populasi pada
wilayah tersebt. Intensitas yang merupakan suatu kerapatan spesies pada suatu
hunian dalam lingkup luas yaitu berupa faktor kelimpahan tersebut. Sedangkan
pravelensi merupakan frekuensi spesies tersebut di wilayah hunian yang juga
dalam satu lingkup dengan konsep daerah kelimpahan tersebut. Dengan adanya
pravelensi ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pravelensi suatu
organisme maka semakin tinggi pula kelangsungan hidup dan penyebaran organisme
tersebut, dan sebaliknya semakin rendah pravelensi suatu organisme maka dari
itu tingkat penyebaran hewan tersebut semakin rendah pula. Hal ini dikarenakan
faktor disperse yang merupakan kesinambungan dari faktor pravelensi organisme.
Faktor disperse sendiri merupakan proses penyebaran suatu organisme akibat
adanya kerapatan dan frekuensi suatu populasi pada wilayah tersebut. Penyebaran
ini dikarenakan terjadi persaingan dalam pertahanan tempat tinggal suatu
populasi pada huniannya. Sebagaimana dengan hukum seleksi alam yang menyatakan
bahwa bagi spesies atau populasi yang kuat makan mereka akan mendominasi dan
yang kalah mundur atau berpindah. Dengan demikian, disperse ini mengakibatkan
adanya migrasi-migrasi hewan dari satu tempat ke tempat lainnya. Apabila yang
kuat bertahan mereka akan berdomisil.
D. Interaksi hewan dengan lingkungannya
1.
Interaksi
Antar-organisme atau Antar-individu
Memahami interaksi dalam ekosistem
harus dimulai dari pengamatan terhadap interaksi antara individu yang satu
dengan individu lainnya atau organisme yang satu dengan organisme lainnya.
Interaksi ini adalah suatu hal yang mutlak sebab suatu individu tak akan pernah
lepas dari individu lainnya. Interaksi antar-individu tersebut bisa dengan
mudah dijumpai di dalam sebuah populasi atau suatu komunitas. Untuk memudahkan
pemahaman, maka interaksi antar-individu tersebut dibagi ke dalam beberapa
kelompok yakni:
a.
Simbiosis
Simbiosis ini diartikan sebagai
suatu pola hubungan bersama antara dua mahluk hidup yang berbeda jenis.
Simbiosis ini kemudian dibagi lagi ke dalam 3 kelompok, antara lain:
1)
Simbiosis
mutualisme. Hubungan ini adalah jenis hubungan dimana dua makhluk hidup yang
berbeda tersebut saling diuntungkan. Contoh simbiosis mutualisme adalah
hubungan di antara jamur dan ganggang, hubungan bunga dan lebah, burung jalak
dan juga badak dan masih banyak lagi lainnya. Hubungan antara bunga dan lebah
misalnya, keduanya mendapatkan keuntungan dimana lebah mendapatkan madu bunga
sekaligus membantu bunga dalam melakukan penyerbukan.
2)
Simbiosis
Paratisme. Hubungan ini melibatkan dua mahluk hidup berbeda jenis dimana
tercipta hubungan yang menguntungkan dan merugikan. Mahluk hidup yang dirugikan
disebut inang dan yang mendapat keuntungan disebut dengan parasit. Contoh
hubungan ini adalah kutu di kepala manusia, jamur di kulit, cacing pita di
lambung dan masih banyak lagi lainnya.
3)
Simbiosis
Komensialisme. Hubungan yang satu ini melibatkan dua mahluk hidup yang berbeda
dimana yang satu diuntungkan dan yang lainnya tidak dirugikan. Contoh hubungan
ini adalah tanaman anggrek dan pohon tempat ia hidup, ikan hiu dengan ikan
remora dan masih banyak lagi lainnya. Bunga anggrek bisa menempel dan “numpang
hidup” di pohon mangga misalnya, namun si anggrek mampu membuat makanannya
sendiri sehingga ia sama sekali tidak merugikan pohon mangga. Sementara itu
pola hubungan ikan hiu dan remora juga terbilang unik sebab remora akan
mendapatkan sisa makanan yang dikonsumsi oleh hiu dan hal tersebut sama sekali
tidak merugikan si hiu.
b.
Antibiosis
Antibiosis ini merupakan pola
hubungan di antara makhluk hidup dimana salah satu individu mengeluarkan suatu
zat yang bisa membahayakan individu lainnya. Contohnya jamur yang mengeluarkan
racun yang menghambat atau bahkan mematikan makhluk hidup lainnya.
c.
Predatorisme
Adalah suatu hubungan dimana makhluk
hidup yang satu memangsa makhluk hidup lainnya. Contoh hubungan ini adalah
kucing memangsa tikus atau burung elang yang memangsa ular dan masih banyak
lagi lainnya.
2.
Interaksi
Antar-populasi
Interaksi dalam ekosistem juga
melibatkan hubungan di antara populasi. Pola interaksi ini dibagi ke dalam
beberapa kelompok yakni:
a.
Aleopati,
yakni hubungan antara populasi dimana populasi yang satu menghasilkan sejumlah
zat yang bisa menghalangi tumbuh dan kembangnya populasi lainnya. Contoh
hubunga ini adalah pohon walnut yang jarang ditumbuhi tanaman lainnya di
sekitar ia tumbuh sebab ia menghasilkan zat yang bersifat racun atau toksik.
Pola hubunga ini disebut juga dengan nama anabiosa.
b.
Kompetisi,
adalah pola hubungan di antara populasi dimana keduanya memiliki kepentingan
yang sama sehingga berujung pada hubung
E. Kompetisi antar spesies hewan
Terdapat dua kategori persaingan populasi
hewan yakni persaingan rebutan dan persaingan kontes. Sebagian besar populasi
hewan mengalami persaingan rebutan. Pada saat musim kemarau, individu-individu
rusa akan saling berebutan rumput di sabana. Sedangkan pada saat musim hujan,
individu-individu rusa terlihat tenang saat merumput di sabana.
Persaingan kontes biasanya terjadi
pada golongan hewan pemangsa (karnivora). Singa suka mengambil hasil buruan
hyena atau macan tutul dibandingkan memburu sendiri mangsanya. Walaupun jumlah
mangsa saat itu terdapat dalam jumlah banyak. Pada populasi singa tersebut
tidak akan berefek apapun. Justru pada hyena dan macan tutul akan berefek pada
kemampuan bertahan hidup populasi mereka karena energi untuk mendapatkan mangsa
telah terkuras habis dan tidak ada asupan makanan bagi mereka sendiri dan
anaknya.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1.
populasi
hewan adalah merupakan suatu kumpulan organisme-organisme hewan yang menduduki
suatu wilayah tertentu yang memiliki berbagai ciri atau sifat yang sama dan
berbeda dari organisme yang lainnya.
2.
Sifat-sifat
populasi ialah:
a.
Kerapatan
atau kepadatan
b.
Angka
kelahiran
c.
Angka
kematian
d.
Potensi
biotik
e.
Bentuk
pertumbuhan dan perkembangan
f.
Mempunyai
sifat genetik yang secara langsung berhubungan dengan ekologinya
3.
kelimpahan
merupakan tingkat keberagaman populasi pada suatu wilayah yang dihuni dengan
penyebarannya.
4.
Jenis-jenis
interaksi hewan ialah:
a.
Interaksi
Antar-organisme atau Antar-individu
1)
Simbiosis
2)
Antibiosis
3)
Predatorisme
b.
Interaksi
Antar-populasi
1)
Aleopat
2)
Kompetis
5.
Persaingan
intraspesies terjadi di antara sesama anggota dalam populasi hewan. Sedangkan
persaingan interspesies terjadi di antara satu spesies populasi hewan dengan
spesies populasi hewan yang lain.
B. Saran
Pembahasan dalam makalah ini
sangatlah jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya jika ada kesalahan dan
kekurangan, kami mohon dibenarkan agar dapat membantu kami demi kemajuan dan
keluasan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad, Suin
Nurdin. 2006. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Bumi Aksara.
Suheriyanto,
Dwi. 2008. Ekologi Serangga. Malang: UIN Malang Press.
Zoer’aini,
Djamal Irawan. 1996. Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem. Jakarta:Sinar
Grafika Offset.
http://viapurwawisesasiregar.blogspot.co.id. (di akses pada 5 september 2015)
This is how my associate Wesley Virgin's report starts in this SHOCKING AND CONTROVERSIAL video.
BalasHapusYou see, Wesley was in the army-and soon after leaving-he unveiled hidden, "MIND CONTROL" tactics that the government and others used to get anything they want.
As it turns out, these are the EXACT same methods lots of famous people (especially those who "come out of nowhere") and the greatest business people used to become rich and successful.
You probably know that you utilize only 10% of your brain.
Really, that's because the majority of your brain's power is UNCONSCIOUS.
Maybe that expression has even taken place INSIDE your own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind 7 years back, while riding an unlicensed, trash bucket of a car with a suspended license and with $3 in his pocket.
"I'm absolutely fed up with going through life check to check! When will I finally succeed?"
You've taken part in those questions, right?
Your very own success story is waiting to start. You need to start believing in YOURSELF.
CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S SECRETS